Pada kesempatan ini kita akan membahas soal penemu piringan hitam yaitu Alexander Graham Bell.  Alexander Graham Bell lahir di kota Edinburgh, wilayah Skotlandia di  Inggris Raya pada 3 Maret 1847. Bell merupakan seorang ilmuwan yang  berkebangsaan Amerika Serikat yang telah menemukan piringan hitam pada  tahun 1926. Sebelum membahas lebih jauh tentang piringan hitam, kita  akan membahas tentang perjalanan hidup Alexander Graham Bell terlebih  dahulu.
Setelah tidak mendapatkan pendidikan secara formal, Bell selanjutnya di  didik oleh keluarganya dan sambil belajar sendiri menggunakan buku yang  ia baca. Bell memiliki minat untuk membuat kembali suara vocal yang  timbul secara wajar. Minat yang timbul pada Bell merupakan keturunan  dari sang ayah, karena ayah Bell adalah seorang ahli dalam bidang  fisiologi vocal, yang dapat memperbaiki pidato dan mengajar orang-orang  tuna rungu atau tuli.
Pada awalnya piringan hitam dibuat dari bahan kaca, karet dan plastik,  namun yang paling terkenal adalah piringan hitam yang terbuat dari  shellac, yaitu bahan kapas yang digunakan untuk membuat kertas manila.  Karena mudah rusak, akhirnya menggunakan bahan yang lebih awet, yaitu  plastik vinyl, sejenis dengan plastik polymer. Piringan hitam memiliki  tiga ukuran, yaitu 78 rpm, 45 rpm, 33 1/3 rpm.
Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk memutar piringan hitam,  salah satunya adalah phonograph. Cara kerja dari sebuah piringan hitam  sama dengan alat pemutarnya, yaitu menggunakan stylus yang memiliki  bentuk seperti jarum yang terletak pada pinggiran piringan hitam. Stylus  tersebut berfungsi untuk mencatat simpangan gelombang suara yang telah  di rekam di pinggiran piringan hitam, kemudian melanjutkannya ke  pengeras suara.
Dari bentuknya, piringan hitam terbilang besar dan sedikit berat, karena  beratnya mencapai 90 sampai 200 gram sehingga merepotkan bila akan  dibawa bepergian. Piringan hitam banyak disukai orang biasa hingga para  musisi di tahun 1950 sampai 1970an, banyak yang merekam lagu-lagu mereka  dengan menggunakan piringan hitam. Kelebihan dari piringan hitam adalah  suara yang direkam akan terdengar lebih bagus dan tidak mudah rusak.
Biasanya para musisi yang merekam menggunakan piringan hitam hanya  merekan dua lagu saja, karena saat itu biaya merekam lagu sangatlah  mahal. Pada tahun 1963, kaset tape sudah mulai dikenal namun tidak bias  menandingi popularitas piringan hitam. Di dunia, piringan hitam mulai  kalah pamor sejak adanya CD di awal tahun 1980. CD telah berhasil  menyingkirkan pasaran piringan hitam, karena Cd memiliki bentuk yang  lebih kecil, praktis dan suara yang lebih jernih.
Sedangkan di Indonesia, piringan hitam mulai digunakan sebagai alat  perekam pada tahun 1957. Pada masa tersebut piringan hitam termasuk  barang yang sangat mahal, ditambah lagi dengan alat pemutarnya, sehingga  tidak semua orang dapat memilikinya. Hal tersebut membuat piringan  hitam kurang terkenal di Indonesia.
Hingga saat ini penjualan piringan hitam masih mengalami peningkatan,  karena banyak musisi luar negeri yang merilis album barunya dengan  format piringan hitam, karena suara yang keluar dari piringan hitam  lebih jernih.
Demikian ulasan singkat tentang penemu piringan hitam yaitu Alexander Graham Bell. Semoga semangatnya dapat membuat kita lebih bersemangat untuk menciptakan hal baru. 

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar