Peristiwa Perang Dunia II Front
Asia-Pasifik terjadi di seluruh kawasan Asia-Pasifik termasuk di Indonesia.
Perang Dunia II front Asia-Pasifik ini terjadi setelah pasukan Kamikaze (berani
mati) dari Angkatan Udara Jepang mengebom dan menghancurkan Pangkalan Militer
Amerika Serikat Pearl Harbour yang terletak di Hawaii pada tanggal 7 Desember
1941.
Setelah itu dalam waktu singkat
(± 5 bulan) Jepang berhasil menguasai wilayah Asia termasuk Indonesia yang
ketika itu masih dijajah oleh Belanda. Jepang merebut Indonesia dari Belanda
sepenuhnya pada tanggal 8 Maret 1942, setelah Gubernur Jenderal Hindia
Belanda Mr. Aw. Tjarda van Starkenborg
Stachouwer menyerah tanpa syarat kepada Panglima Perang Jepang Hitoshi Imamura
di Kalijati.
Namun pada pertempuran Midway yang terjadi pada tanggal 4
– 7 Juni 1942, Jepang untuk pertama kalinya mengalami kekalahan dari Sekutu dan
sejak itu Jepang mulai mengalami kekalahan demi kekalahan melawan Sekutu.
Pertempuran Midway atau yang disebut juga pertempuran Laut Karang (Atol Midway)
merupakan pertempuran laut terbesar antara Armada Laut USA di bawah pimpinan
Jenderal Douglas Mac Arthur dengan Armada Laut Jepang. Satu persatu pulau-pulau
yang terletak di antara Australia dan Jepang dapat direbut kembali.
Kedudukan Jepang semakin melemah
atau terjepit setelah Sekutu (USA) mampu mengalahkan Jepang di Pulau Saipan di
Kepulauan Mariana dan merebut pulau tersebut pada bulan Juli 1944. Pulau Saipan
merupakan Pangkalan Angkatan Laut Jepang di Pasifik. Pulau Saipan ini sangat
penting bagi Sekutu karena jarak Saipan dan Tokyo dapat dicapai oleh pesawat
pengebom B 29 USA. Hal ini menyebabkan kegoncangan dan keresahan melanda
masyarakat Jepang. Dan memang terbukti setelah itu, dari pulau inilah pesawat
pengebom B 29 USA meluncur ke atas udara Jepang dan menjatuhkan bom atom.
Kekalahan-kekalahan Jepang yang
berturut-turut ini menyebabkan terjadinya krisis di pemerintahan dan masyarakat
Jepang. Faktor-faktor ini pula yang menyebabkan jatuhnya Kabinet Tojo pada
tanggal 17 Juli 1944 dan digantikan oleh Jenderal Kuniaki Koiso.
Untuk memperkuat Armada Perang
Jepang melawan pasukan Sekutu, Perdana Menteri Kuniaki Koiso memberikan janji
kemerdekaan kepada sejumlah negara-negara yang dikuasainya termasuk Indonesia.
Maka pada tanggal 17 Juli 1944 sesaat setelah dia dilantik menjadi Perdana
Menteri Jepang, Perdana Menteri Kuniaki Koiso mengumumkan janji pemberian
kemerdekaan kepada Indonesia di kemudian hari.
Pada tanggal 6 Agustus 1945, pesawat pengebom B 29
Amerika Serikat menjatuhkan sebuah bom atom yang dijuluki little boy di kota
Hiroshima dan menewaskan 129.558 orang dalam sehari. Selanjutnya pada tanggal 9
Agustus 1945 dijatuhkan bom atom yang kedua, kali ini di kota Nagasaki yang
juga mewaskan ratusan ribu korban jiwa dalam sehari. Akibat kedua kota tersebut
dibom, Jepang menjadi tidak berdaya dan akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1945
Kaisar Hirohito secara resmi mengumumkan penyerahan Jepang kepada Sekutu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar